Selamat Hari Ibu, untuk Bunda:
Kasih sayang seorang ibu
Seperti air dan udara,
Tak pernah berhenti,
Selalu mengalir mengisi keinginan dan kebutuhan kita,
Kasih sayang seorang ibu
Sering terlupa disudut keegoisan
Tercampak disisi-sisi keakuan dan keangkuhan kita
Tinggalkan sungai-sungai air mata yang tak terlihat oleh kita
Terpendam dan tersembunyi rapi
Dalam ketulusan, keikhlasan dan samudra kasih sayang sang ibu
Salam lestari
Hudi DW
Minggu, 21 Desember 2008
Kekayaan dan Keindahan Kabupaten Ketapang
Kekayaan dan Keindahan Kabupaten Ketapang dalam jepretan
Keindahan sebatang pohon, meski sudah tak berdaun dan berbuah masih penuh makna
Keindahan sebatang pohon, meski sudah tak berdaun dan berbuah masih penuh makna
Ketapang Waspada Banjir....!
Hari ini Minggu, 14 Desember 2008 di beberapa titik kota Ketapang terendam air, antara lain Pasar Rangga Sentap, Sekitar Jembatan Pawan 1 sampai Pom Bensin Seberang, Sungai Jawi, Jl. Merdeka, Jl M. Saunan.
Saat ini Kota Ketapang masih relatif aman dari ancaman Banjir, tetapi bila Pemerintah, Masyarakat dan Pengusaha tidak berhati-hati dalam bertindak dan lengah dalam mengantisipasi banjir, maka bukan hal yang mustahil dalam kurun waktu 3 - 5 tahun kedepan kota Ketapang bisa terendam air.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan bersama sebagai warga Ketapang untuk mengurangi bahaya banjir adalah:
1. Mempertahankan dan memelihara daerah-daerah resapan air di Hilir Kota Ketapang (Hulu Sentap, Tanjung Pasar, Tanjung Pura, dll) agar tetap alamiah dengan kondisi bio-ekologisnya, sehingga luapan air dari Hulu Sungai Pawan masih bisa tertampung
2. Menjaga kondisi Parit dan saluran air di tengah kota dan pemukiman untuk tetap bersih dan lancar, peran serta setiap warga merupakan kontribusi dan rasa memiliki terhadap kota Ketapang, perlu ada gerakan bersama untuk setiap warga masyarakat dan pemerintah untuk selalu menjaga kondisi Parit dan saluran air di tengah kota dan pemukiman untuk tetap bersih dan lancar, misalnya:
a. Dengan mengadakan hari bersih parit setiap minggu atau 2 minggu sekali
b. Setiap warga masyarakat yang di depan, samping atau belakang rumahnya terdapat parit, saluran air atau sungai maka mereka wajib menjaga dan membersihkannya dari sampah dan lumpur
c. Ada sangsi hukum baik dari Pemerintah maupun dari Masyarakat kepada warga masyarakat yang membuang sampah di parit, saluran air atau sungai
3. Menjaga, menanam dan melestarikan tumbuhan di tepi sungai terutama tumbuhan asli pinggir sungai
4. Parit di tengah Kota perlu ditata, karena salah satu kelemahan dari tata kota Ketapang adalah tidak memiliki saluran atau parit di jalan-jalan utama tengah kota yang terhubung dengan parit ke Sungai-sungai, ada beberapa tetapi banyak yang sudah tersumbat dan dangkal.
5. Setiap pembangunan rumah, toko dan kantor serta bangunan lain harus memiliki parit atau saluran pembuangan air yang benar
Ayo berbuat bersama untuk masa depan yang lebih cemerlang, aman dan bermanfaat.
Salam Lestari
Saat ini Kota Ketapang masih relatif aman dari ancaman Banjir, tetapi bila Pemerintah, Masyarakat dan Pengusaha tidak berhati-hati dalam bertindak dan lengah dalam mengantisipasi banjir, maka bukan hal yang mustahil dalam kurun waktu 3 - 5 tahun kedepan kota Ketapang bisa terendam air.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan bersama sebagai warga Ketapang untuk mengurangi bahaya banjir adalah:
1. Mempertahankan dan memelihara daerah-daerah resapan air di Hilir Kota Ketapang (Hulu Sentap, Tanjung Pasar, Tanjung Pura, dll) agar tetap alamiah dengan kondisi bio-ekologisnya, sehingga luapan air dari Hulu Sungai Pawan masih bisa tertampung
2. Menjaga kondisi Parit dan saluran air di tengah kota dan pemukiman untuk tetap bersih dan lancar, peran serta setiap warga merupakan kontribusi dan rasa memiliki terhadap kota Ketapang, perlu ada gerakan bersama untuk setiap warga masyarakat dan pemerintah untuk selalu menjaga kondisi Parit dan saluran air di tengah kota dan pemukiman untuk tetap bersih dan lancar, misalnya:
a. Dengan mengadakan hari bersih parit setiap minggu atau 2 minggu sekali
b. Setiap warga masyarakat yang di depan, samping atau belakang rumahnya terdapat parit, saluran air atau sungai maka mereka wajib menjaga dan membersihkannya dari sampah dan lumpur
c. Ada sangsi hukum baik dari Pemerintah maupun dari Masyarakat kepada warga masyarakat yang membuang sampah di parit, saluran air atau sungai
3. Menjaga, menanam dan melestarikan tumbuhan di tepi sungai terutama tumbuhan asli pinggir sungai
4. Parit di tengah Kota perlu ditata, karena salah satu kelemahan dari tata kota Ketapang adalah tidak memiliki saluran atau parit di jalan-jalan utama tengah kota yang terhubung dengan parit ke Sungai-sungai, ada beberapa tetapi banyak yang sudah tersumbat dan dangkal.
5. Setiap pembangunan rumah, toko dan kantor serta bangunan lain harus memiliki parit atau saluran pembuangan air yang benar
Ayo berbuat bersama untuk masa depan yang lebih cemerlang, aman dan bermanfaat.
Salam Lestari
Hudi DW
Bangkitlah Ketapang……….!
Kabupaten Ketapang memiliki beraneka ragam potensi alam dan budaya yang dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi para investor dan wisatawan sehingga dapat membuka peluang alternative income bagi masyarakat dan PEMDA Ketapang, dengan pengelolaan yang terorganisir dan terjadwal dengan baik maka ketapang akan menjadi sebuah tempat tujuan wisata yang menjadi target singgah.
Berbagai pihak (Pemerintah, Masyarakat, Budayawan dan Pengusaha) perlu bergandeng tangan bersama dan membuka pintu hati serta melepaskan sekat-sekat pembatas dan perbedaan tanpa meninggalkan potensi dan jati diri masing-masing, karena pada hakikatnya semua perbedaan dan keberagaman itu akan menjadi indah bila dipadukan, seperti Pelangi yang beraneka warna tampak indah bila bersatu, tetapi bila warna-warna pelangi tersebut terpisah maka keindahan itu memudar, demikian juga dengan Kabupaten Ketapang yang memiliki beraneka ragam adat dan budaya (baik Tari, ritual dan seni rupa), bila terpisah-pisah adapt dan budaya tersebut nampak kurang menarik dan monoton bagi wisatawan tetapi bila keberagaman adat dan budaya tersebut dapat bersanding bersama maka akan menjadi sebuah kekuatan dan keindahan yang tidak akan kalah dengan adat budaya daerah lain.
Kota Ketapang perlu memiliki sebuah tempat pentas budaya yang cukup representative, memiliki daya tarik dan gratis, dimana secara rutin (2 minggu sekali atau sebulan sekali) selalu ada pentas adat budaya dan kreatifitas seni lainnya. Para seniman dan budayawan dapat berkarya dan menumbuh-kembangkan kreatifitas apabila ada tempat dan sarana untuk mempresentasikan atau mementaskan hasil karya dan kreatifitasnya. Secara otomatis moment tersebut akan menjadi magnet bagi wisatawan baik dalam negri maupun manca Negara, apalagi didukung dengan adanya publikasi lewat berbagai media.
Kaum Muda Ketapang sebagai generasi pewaris budaya Ketapang, perlu melihat, mengenal, mencintai dan memelihara serta mengembangkan warisan tersebut. Dengan adanya wadah apresiasi adat dan budaya yang secara rutin memberikan ruang dan tempat bagi para seniman dan budayawan berproses maka diharapkan dapat menjadi sebuah arena bagi kaum muda Ketapang mengambil peran dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya Ketapang.
Bersatulah seniman dan budayawan Ketapang, bangunlah dari ketidak pedulian dan keputus asaan, mari songsong fajar 2009 dengan kebersamaan dan semangat berkarya.
Salam Lestari
Hudi DW
Berbagai pihak (Pemerintah, Masyarakat, Budayawan dan Pengusaha) perlu bergandeng tangan bersama dan membuka pintu hati serta melepaskan sekat-sekat pembatas dan perbedaan tanpa meninggalkan potensi dan jati diri masing-masing, karena pada hakikatnya semua perbedaan dan keberagaman itu akan menjadi indah bila dipadukan, seperti Pelangi yang beraneka warna tampak indah bila bersatu, tetapi bila warna-warna pelangi tersebut terpisah maka keindahan itu memudar, demikian juga dengan Kabupaten Ketapang yang memiliki beraneka ragam adat dan budaya (baik Tari, ritual dan seni rupa), bila terpisah-pisah adapt dan budaya tersebut nampak kurang menarik dan monoton bagi wisatawan tetapi bila keberagaman adat dan budaya tersebut dapat bersanding bersama maka akan menjadi sebuah kekuatan dan keindahan yang tidak akan kalah dengan adat budaya daerah lain.
Kota Ketapang perlu memiliki sebuah tempat pentas budaya yang cukup representative, memiliki daya tarik dan gratis, dimana secara rutin (2 minggu sekali atau sebulan sekali) selalu ada pentas adat budaya dan kreatifitas seni lainnya. Para seniman dan budayawan dapat berkarya dan menumbuh-kembangkan kreatifitas apabila ada tempat dan sarana untuk mempresentasikan atau mementaskan hasil karya dan kreatifitasnya. Secara otomatis moment tersebut akan menjadi magnet bagi wisatawan baik dalam negri maupun manca Negara, apalagi didukung dengan adanya publikasi lewat berbagai media.
Kaum Muda Ketapang sebagai generasi pewaris budaya Ketapang, perlu melihat, mengenal, mencintai dan memelihara serta mengembangkan warisan tersebut. Dengan adanya wadah apresiasi adat dan budaya yang secara rutin memberikan ruang dan tempat bagi para seniman dan budayawan berproses maka diharapkan dapat menjadi sebuah arena bagi kaum muda Ketapang mengambil peran dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya Ketapang.
Bersatulah seniman dan budayawan Ketapang, bangunlah dari ketidak pedulian dan keputus asaan, mari songsong fajar 2009 dengan kebersamaan dan semangat berkarya.
Salam Lestari
Hudi DW
Langganan:
Postingan (Atom)