Kamis, 17 Januari 2008

Ketika Sahabatku Menjewerku


Perjalanan hidupku selama ini hanya untuk kepuasanku sendiri, bulan Desember 2007 saat aku berjumpa dengan kakakku dia menjewerku "apa yang sudah kamu perbuat?" kemudian aku bercerita tentang apa yang sudah aku kerjakan, dia menjawab "akan lebih mudah kalau kamu menjelaskan dengan tulisan, karena kalau kamu berbicara banyak waktu yang diperlukan untuk orang lain mendengarkan, sedangkan kalau lewat tulisan orang dapat membaca kapan saja untuk mengetahui isi kepala dan langkah hidupmu".


Kemudian di Bulan Januari 2008 seorang sahabat, mbak Neno Warisman berkesempatan mengunjungi kota kecilku Ketapang di Kalimantan Barat, sambil lesehan di rumah makan Melayu bersama istriku dan kedua anakku, serta Pak Yansen seorang pemerhati Budaya yang beberapa waktu lalu mendapat penghargaan budaya dari Pemerintah Indonesia, kemudian Tito sahabat saya dari program penyelamatan satwa Yayasan Palung beserta istri dan anaknya juga. Dalam kesempatan itu aku dimarahi mbak Neno "Saya marah sama mas Iwung, karena apa yang telah dilakukan anda, tidak dicatat atau dibukukan. Coba bayangkan kalau apa yang mas Iwung lakukan itu dibukukan maka banyak orang dapat belajar bersama, berbagi bersama", aku tercenung dalam........, dan mengakui bahwa aku selama ini terlalu egois menikmati hidupku sendiri dan terlalu malas untuk menumpahkan isi kepala dan hatiku dalam wujud tulisan yang dapat dibaca orang lain, karena selama ini aku hanya menulis untuk diriku sendiri.


Hari kedepan adalah hari-hariku untuk berbagi dan menuliskan isi kepala dan kehidupanku, terimakasih kakakku terimakasih mbak Neno, yang telah menjewerku untuk bangun dari lelap kebodohan, keegoisan dan kemalasanku.



Ketapang, 18 Januari 2008

Tidak ada komentar: