Kamis, 17 Januari 2008

catatan lama 1

Bumi ini sudah terbeli

Ketika Matahari menampakkan Wajahnya di Ufuk Timur
Berjuta pasang mata serentak terbuka, dan kehidupanpun dimulai
Matahari memberikan cahayanya sehingga tampak beraneka ragam warna dan bentuk
Tanpa kata-kata dan tanpa tulisan, hanya dengan keikhlasan dan kasih sayang
Matahari menjadi Guru yang mengajari kita tentang bentuk dan warna
Namun kita sering mengesampingkannya
Hanya angka-angka yang terbenam disekujur nadi, darah dan nurani kita
Hudi DW
Sungai Jawi, Ketapang, 2 April 2005

3 Oktober 2005
Gemericik air hantarkan dzikirku
Luluhkan aku dalam tafakur gerbang Ramadhan
Ketika Engkau pancarkan cahaya Hidayah yang menyeruak digelap nuraniku
Gemersik dedaunan iringi dzikirku
Bukakan rinduku bersujud harap ampunMu
Seiring terbukanya mata hatiku oleh kebesaran dan kasih sayangMU
Subhanallah walhamdulillah wa lailahaillahhuallahuakbar
Ya Rahman Ya Rahim Ya Allahku
GerbangMu telah Engkau buka
masukkan aku Ya Allahku masukkan aku ya Pemilikku
Ke dalam Haribaan KasihMU dan AmpunMu
Hudi DW
Ketapang, 3 Oktober 2005



IQRO’ (BACALAH)
Ketika kata dan tulisan manusia tak didengarkan
akhirnya Langitlah yang berbicara
Ketika kata dan tulisan manusia tak didengarkan
akhirnya Hutanlah yang berbicara
Ketika kata dan tulisan manusia tak didengarkan
akhirnya Lautanlah yang berbicara
Ketika kata dan tulisan manusia tak didengarkan
akhirnya Tanahlah yang berbicara
Ketika kata dan tulisan manusia tak didengarkan
akhirnya Airlah yang berbicara
Dengan bahasa mereka, dengan cara mereka
Dan manusia baru mengerti dan memahami
betapa langit, hutan, lautan, tanah dan air telah bertoreh luka kesedihan
betapa langit, hutan, lautan, tanah dan air telah terlalu lama memendam sakit tak terperi

Langit, hutan, lautan, tanah dan air hanya mencari keseimbangan kembali
Dengan gerak menggeliat menghentak dan suara gemuruh menggelegar
melepaskan kesedihanan dan kesakitannya
lalu mencoba menyembuhkan diri sendiri sesuai dengan Sunatullah

Sementara itu ratusan-ribuan-jutaan manusia terkapar melepas ajal
Apakah ini pembantaian oleh alam?
Ataukah ini juga Sunatullah?
Hanya Dia Yang Maha Pengatur yang memahami
Agar kita membaca tanda-tanda dan selalu dekat dengan hati nurani


Hudi DW
Bogor dan Jakarta 14 Februari 2006

Tidak ada komentar: