Nusantara semesta dilanda musibah, banjir menghantui pelosok negeri membuat miris hati.
Sang Maha Kasih menunjukkan kasih sayangnya, mengingatkan dengan tanda-tanda agar manusia mencerna perilaku dan nafsunya untuk kemudian melakukan perubahan. Sebuah keputusan dari Sang Maha Tahu ketika peringatan melalui manusia sudah tidak didengar dan dipedulikan.
Banyak orang mengajak untuk menjaga dan bersikap arif terhadap lingkungan tetapi semua hanya dianggap omong kosong dan dianggap membelenggu periuk nasi mereka, dan yang lebih buruk lagi saat peristiwa dan bencana terjadi orang saling tuding menyalahkan dan melemparkan tanggung jawab. Bukankah akan lebih baik apabila kita berfikir atau mengatakan "Apa yang dapat aku lakukan dan apa yang dapat aku bantu" daripada "Menuding siapa yang harus bertanggung jawab dan siapa yang harus membantu".
Negeri ini banyak orang pintar dan memiliki harta, tapi satu pertanyaan besar apakah negeri ini memiliki banyak orang yang mau berfikir untuk sesama dan lingkungannya serta mendermakan hartanya tanpa berfikir untuk balasan dan keuntungan kebanggaan duniawi semata? jawaban itu hanya pada hati, maka mari kita refleksikan diri dan melakukan perubahan menuju kesadaran hati dan kebeningan nurani dan pikir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar